Oleh: RJ
PENDAHULUAN
Istilah weathering (pelapukan karena cahaya) dipakai untuk
menjelaskan pengaruh sinar, hujan, angin, asap industri dan gas terhadap
tekstil. Pengaruh masing-masing faktor tidak bisa dilihat secara terpisah,
tetapi pengaruh terburuk disebabkan oleh sinar ultra-violet dari radiasi
sinar matahari. Karena intensitas matahari secara musiman dan lokasi berbeda,
derajat kerusakan bahan berbeda pula, tetapi umumnya melebihi pengaruh
perendaman dalam air. Berbagai jenis serat sintesis berbeda sifatnya terhadap
pengaruh sinar dan cuaca. Hal ini dapat diketahui dengan mengukur penurunan
nilai breaking strength.
Serat sintesis
yang tidak diolah (non-treated) khususnya yang berbentuk serat panjang
atau serabut pendek adalah berwarna putih dan berkilat. Untuk pembuatan tekstil
serat ini diolah agar pudar atau setengah pudar dengan menghilangkan kilapnya
memakai zat tertentu yaitu titanium
dioksida yang dimasukkan ke dalam polimer sebelum dijadikan
serat/serabut. Serabut PA yang diberlakukan seperti ini lebih rendah daya
tahannya terhadap cuaca daripada yang mengkilap dan normal, karena itu
sebaiknya tidak dipakai untuk bahan alat penangkapan ikan. Tapi warna pudar ini
jangan dikacaukan dengan warna pudar dari jaring yang dengan mesin dimana dalam
prosesnya dipakai resin khusus menutupi permukaan benang untuk mengurangi
perubahan (slippage) simpul.
Pengaruh cuaca
juga tergantung pada ketebalan benang jaring. Makin tebal benang jaring makin
rendah berkurang breaking strength. Oleh karena itu, dalam hal tali yang
umumnya berdiameter besar pengaruhnya dapat diabaikan.
Serat-serat yang dibuat dengan suatu proses yang disebut non
after chlorinated PVC, seperti phovyl, envylon, teviron mempunyai
daya tahan yang paling tinggi terhadap sinar matahari walaupun dibiarkan
bertahun-tahun. Dalam percobaan yang dilakukan di Eropa Tengan (Gambar 1),
benang jaring yang dibuat dari PVC belum berubah breaking strength-nya
setelah diletakkan di bawah sinar matahari selama 1500 jam (serat polyacrylonitrik,
yang tidak digunakan dalam fishing gear, juga mempunyai kualitas yang sama).
Gambar 1. Sisa breaking strength (kekuatan) benang jaring dalam persen
setelah dijemur 1500 jam di bawah sinar matahari (Klust, 1973)
|
Serat PA normal (continuous filament dan
serat pendek) mempunyai daya tahan yang serupa terhadap sinar, seperti katun
dan serat tumbuh-tumbuhan yang lain. PES (Gambar 1, sampel 2), PVAA, PVD dan PA
monofilament mempunyai daya tahan yang lebih baik. Namun demikian sulit
untuk menyatakan secara pasti serat mana yang lebih baik dibandingkan dengan
serat yang lainnya, sebab berbagai percobaan menunjukkan hasil yang beragam,
tergantung dimana percobaan itu
dilakukan, musim, dan perbedaan sifat serat yang diproduksi oleh pabrik yang
berbeda.
Secara umum PP mempunyai daya tahan yang sangat
rendah terhadap sinar matahari, tetapi dengan diberi anti-oksidan dan
penyerap radiasi ke dalam polymer telah banyak memperbaiki sifatnya
meskipun tidak sebaik PA (lihat gambar 1, contoh 1 dan 3). Serat sintesis yang
lain juga memerlukan penyerap sinar yang serupa, khususnya PE.
PEWARNAAN
Pernyataan sejauh mana daya tahan terhadap
cuaca hanya ditujukan untuk material yang tidak diwarnai. Dengan pewarnaan,
daya tahan umur bahan jaring dapat diperpanjang kerena ia mempunyai efek
menyerap sinar. Pewarnaan jaring atau alat tangkap ikan pada umumnya mungkin
dilakukan oleh pembuat jaring atau nelayan itu sendiri dengan menggunakan
bermacam-macam warna
Percobaan-percobaan (pengaruh) cuaca hanya dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan
sifat serat yang bermacam-macam, sedangkan informasi tentang umur jaring yang
sesungguhnya dalam pengoperasiannya masih sedikit. Hal ini tergantung pada
perawatan sehari-hari yang baik oleh nelayan. Dalam kondisi di bawah normal,
jaring jangan diletakkan di bawah sinar
matahari langsung agar awet, bahan jaring sintesis tidak mudah busuk, jadi
tidak perlu dijemur tapi dapat disimpan dalam keadaan basah/lebab, atau jika
ingin dikeringkan cukup dijemur di tempat teduh atau diangin-anginkan saja.
Untuk proteksi terhadap sinar matahari langsung jaring harus
selalu dibungkus/ditutup dan letakkan di tempat yang teduh. Kecuali untuk alat
tangkap yang dipancang untuk waktu yang lama secara terus menerus di bawah atau
sebagian di atas permukaan air (seperti trap, box net) alat
tangkap ini harus diwarnai, lebih baik dengan warna hitam, atau jika tidak
boleh terkena kekuatan mekanik yang kuat (menjaga agar tidak aus atau sobek)
gunakan jaring yang terbuat dari serat tahan sinar matahari yang tinggi seperti
PVC.
RADIASI MATAHARI
Radiasi matahari sebagian dipantulkan oleh permukaan air dan juga
diserap di dalam air. Bahkan jika air benar-benar jernih dan bersih, pada kedalaman 1 meter hanya tersisa
47% radiasi matahari, tetapi tidak ada air yang alami benar-benar jernih. Lebih-lebih bagian violet dan ultra-violet
dari spectrum matahari, yang pada intinya menyebabkan kerusakan pada
tekstil, yang paling kuat diserap di dalam air.
Di danau dengan air yang sangat jernih, dimana piring putih masih
terlihat pada kedalaman 8-12 m, hanya 20% sinar ultra-violet yang
tertinggal pada kedalaman 1 meter, di kedalaman 5 meter tidak ada sinar ultra-violet
yang tertinggal. Oleh sebab itu pengaruh buruk sinar matahari lebih rendah di
dalam air daripada di udara.
Referensi:
1. Ardidja, Supardi. 2010. Bahan Alat Penangkapan Ikan. STP Press.
Jakarta
2. Klust, Gerhard. 1987. Bahan Jaring Untuk Alat Penangkap Ikan (Terjemahan
oleh BPPI Semarang). FAO
3. Fridman, A.L. 1988. Perhitungan dalam Merancang Alat Penangkap
Ikan (Terjemahan oleh BPPI Semarang). FAO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar