Menuju Kampus Jantoeng Hate Rakyat Aceh
12 tahun yang lalu.
"Rian...apa ada rencana kuliah..?" Tanya sang Mamak
"Kuliah apa...?" Jawab Saya seadanya sambil terus menguyah buah jambu di atas pohonnya.
"Terserah...jangan lama-lama, pendaftarannya mau tutup" Balas Mamak
" Ke Banda boleh...?" Tanya Saya penasaran
"Boleh...!" Tegas sang Mamak
Bagai anak panah terlepas dari busurnya, saat itu Saya seperti terbangun dari "tidur panjang", sebelumnya banyak waktu yang Saya habiskan tanpa tujuan dan arah yang jelas, maklum, masa-masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju masa dewasa, baru selesai sekolah Madrasah Aliyah di Langsa, sehingga masih ingin menikmati masa-masa senggang, belum ada tujuan dan arah yang jelas, antara melanjutkan kuliah atau tidak kuliah sama sekali, cukup sampai disini.
Walaupun keinginan Saya masih setengah hati untuk kuliah, namun karena dorongan dan dukungan kedua orangtua dan keluarga, akhirnya Saya putuskan untuk kuliah di Banda Aceh, dengan harapan kelak Saya menjadi "orang" yang bisa dibanggakan oleh kedua orangtua Saya.
Saya bukan tergolong keluarga kaya, sehingga pada saat Saya ingin mendaftarkan diri pada SPMB, Saya harus kembali ke Madrasah Aliyah Ulumul Quran Langsa untuk mengambil Ijazah Saya yang sempat di "tahan" karena Saya masih menunggak SPP. Namun itu bukan rintangan, tapi menjadi tantangan bagi Saya agar bisa mengikuti SPMB dengan segera dan lulus di Universitas yang Saya inginkan. Singkat cerita, Saya pun mendaftar SPMB di Unsyiah, sehingga Saya bisa memilih dua jurusan favorit Saya; (1) Agribisnis Unsyiah dan (2) Ilmu Kelautan Unsyiah.
Gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala
Sumber photo: www.klikkabar.com
|